Langsung ke konten utama

Kegalauan Menwa Sulawesi Selatan

Korps Menwa Sulawesi Selatan??
Kenapa ada, sedangkan sudah ada Skomen??
Kenapa ada logo menwa selain segilima??
Banyak muncul pertanyaan-pertanyaan seperti itu baik dikeseharian bermenwa ataupun media sosial anggota dan alumni menwa. Pertanyaan inilah yang membuat galau Menwa Sulawesi Selatan.
Lahirnya SKB 3 Menteri tahun 2000 yang menyebutkan bahwa pembinaan menwa dikembalikan kepada masing-masing Kementerian yang ada dalam SKB tersebut. Hal ini berdampak pada kehidupan Resimen Mahasiswa seperti menwa tidak lagi memiliki payung hukum yang mengatur kedudukan, organisasi, fungsi, tugas dan tanggung jawab, ditambah adanya kebijakan reformasi TNI dan organisasi pemerintah yang tidak mengijinkan organisasi TNI untuk turut langsung dalam organisasi di luar struktur TNI. Dengan demikian kedudukan resimen mahasiswa terhadap TNI dan Pemerintah bukan lagi hubungan hierarki, melainkan hubungan kemitraan. Menwa yang ada dalam kampus tetap ada dan eksis sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa yang berada dibawah Rektor, namun kegiatan menwa diluar kampus tidak ada yang mengatur dan tak lebih hanya seperti sebuah organisasi komunitas saja. Hal inilah yang menjadikan dasar Korps Menwa Indonesia terbentuk dan menyatakan diri sebagai Organisasi Kemasyarakatan.
Menwa Indonesia di bawah pimpinan Ahmad Riza Patria tetap eksis selaku Pusat menwa yang ada di Indonesia yang didukung oleh Skomenwa yang ada ditiap provinsi dan memiliki SKB 4 Menteri hasil Rakomnas 2014 sebagai dasar acuan beroganisasi, sedangkan Korps Menwa Indonesia yang dipimpin oleh Boediono Kartohadiprodjo hadir sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang beranggotakan menwa aktif dan alumni menwa memiliki pengurus daerah di tiap provinsi dengan Undang-undang Keormasan sebagai dasar acuan berorganisasi dan tidak ada yang salah dengan keduanya, sama-sama punya dasar yang sama-sama dianggap benar.
Kegalauan Menwa Wolter Mongisidi, Sulawesi Selatan dengan adanya Skomenwa Wolter Mongisidi yang dipimpin oleh H.M.Said dan terbentuknya Korps Menwa Indonesia Pengurus Daerah Sulawesi Selatan setelah Rakomda Sulawesi Selatan, mengakibatkan muncul banyak opini-opini miring tentang Korps Menwa Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh H.B.Ambarala yang tak lain adalah calon Danmenwa yang kalah dalam pemilihan Danmenwa Wolter Mongisidi. Ada yang mengatakan bahwa Korps Menwa Sulawesi Selatan lahir akibat sakit hati karna kalah dalam pemilihan, bahkan ada yang mengatakan menwa tandingan karna berambisi untuk menjadi Danmenwa. Tapi itu hanyalah sebatas opini yang ditambah ketidaktahuan atau kesoktahuan, hanya mereka yang beropini yang tahu.
Sebagai menwa jadilah masyarakat yang tak membeda-beda, karena sesungguhnya perbedaan itu adalah rahmat, perbedaan itu adalah seni dalam kehidupan, mengutip kata-kata Firman Venayaksa, bahwa hidup ini seperti gitar, mengapa senar 1 sampai 6 berbeda? karena perbedaan itulah yang akan menghasilkan nada yang indah. Yakinilah semua organisasi itu bertujuan baik dan yang membuat buruk hanya orang-orang di dalamnya.
Marilah Menwa Sulawesi Selatan kita bersatu, bersama untuk membangun Menwa Wolter Mongisidi Jaya, hilangkan kegalauan. Skomenwa Wolter Mongisidi dan Korps Menwa Sulawesi Selatan, mari berjalan bersama, bersinergi membangun Sulawesi Selatan dan Indonesia.
Kenapa harus membedakan toh sama-sama Menwa, sama-sama Warna Ungu, sama Widya Castrena Dharma Siddha.
Tidak ada menwa tandingan, tidak ada menwa sakit hati, yang ada hanya Menwa Sulawesi Selatan.
Stop beropini tanpa acuan, stop membeda-bedakan, stop menjelek-jelekan dan stop kegalauan.
Ayo Kerja demi Menwa Sulawesi Selatan Jaya!!!
Widya Castrena Dharma Siddha.

Ditulis oleh : ARB
19/04/2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Mbok Jah

Karya : Umar Kayam Sudah dua tahun, baik pada Lebaran maupun Sekaten, Mbok Jah tidak “turun gunung” keluar dari desanya di bilangan Tepus, Gunung Kidul, untuk berkunjung ke rumah bekas majikannya, keluarga Mulyono, di kota. Meski pun sudah berhenti karena usia tua dan capek menjadi pembantu rumah, Mbok Jah tetap memelihara hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga itu. Dua puluh tahun telah dilewatinya untuk bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga yang sederhana dan sedang-sedang saja kondisi ekonominya. Gaji yang diterimanya tidak pernah tinggi, cukup saja, tetapi perlakuan yang baik dan penuh tepa slira dari seluruh keluarga itu telah memberinya rasa aman, tenang dan tentram. Buat seorang janda yang sudah selalu tua itu, apalah yang dikehendaki selain atap untuk berteduh dan makan serta pakaian yang cukup. Lagi pula anak tunggalnya yang tinggal di Surabaya dan menurut kabar hidup berkecukupan tidak mau lagi berhubungan dengannya. Tarikan dan pelukan istri dan anak-anaknya

Sekilas tentang Ultraman

Agan-agan pasti udah pd tau Serial Ultraman kan?? Nih yg pny ciri-ciri sbb: * Umumnya berwarna dasar dominan perak (abu-abu) serta corak merah. Dalam perkembangannya pada periode Heisei, Ultraman juga memiliki warna biru. * Memiliki sebuah color timer (life gauge/energy core) berwarna biru berbentuk bulat di tengah dada yang akan berkedip-kedip jika energi Ultraman telah habis. Umumnya Ultraman akan kehabisan energi setelah lewat 3 menit bertarung. Ultraseven tidak memiliki color timer, dan bentuk di Ultra N project adalah seperti huruf V memanjang ke samping. * Sebagai seorang pahlawan super, musuh Ultraman adalah monster bumi (kaijuu, sejenis Godzilla) dan makhluk luar angkasa. Monster yang kemunculannya menjadi langganan dalam serial Ultraman adalah Alien Baltan (tidak muncul dalam Ultraman Nexus). Ultraman juga mampu mengecilkan tubuhnya menjadi seukuran manusia untuk menghadapi musuh yang bukan raksasa. * Dapat mengeluarkan energi beam yang sangat kuat d

Bahasa-bahasa Gaul Anak Sekarang

Bahasa Gaul merupakan bahasa anak-anak remaja gaul yang biasa digunakan sebagai bahasa sandi. Bahasa ini mulai dikenal dan digunakan sekitar tahun 1970. Awalnya bahasa ini dikenal sebagai "bahasanya anak jalanan / bahasa preman" karena biasanya digunakan oleh para Prokem (sebutan untuk para preman) sebagai kata sandi yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka sendiri. Belakangan bahasa ini menjadi populer dan banyak digunakan dalam tua mereka), juga banyaknya media (televisi, radio, film, majalah, dan lain-lain) yang menggunakan kata-kata itu, sehingga bahasa gaul menjadi sangat populer. percakapan sehari-hari. Selain karena sering digunakan oleh para remaja untuk menyampaikan suatu hal secara rahasia (tanpa diketahui guru dan orang Bahasa Gaul atau Bahasa Prokem terus berkembang dari masa ke masa. Ada sebagian kata yang diperkenalkan sejak tahun 1970an dan hingga kini masih sering dipakai. Namun tidak sedikit kata-kata itu sudah tidak dikenal lagi dan berganti den